Besaran
Besaran Pokok
Untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam fisika, kita biasanya melakukan pengamatan yang disertai dengan pengukuran. Pengamatan suatu gejala secara umum tidaklah lengkap apabila tidak disertai data kuantitatif yang didapat dari hasil pengukuran.
Apa yang Anda lakukan sewaktu melakukan pengukuran? Misal Anda mengukur panjang meja belajar Anda dengan menggunakan jengkal, dan mendapatkan bahwa panjang meja adalah 6 jengkal. Jadi, mengukur adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan sesuatu lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.
Sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka disebut besaran. Contoh besaran adalah panjang, massa, dan waktu.
Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam, khususnya interaksi antara materi (zat) dan energi. Gejala-gejala alam dan interaksi yang bisa diungkapkan biasanya dapat pula dirumuskan dalam besaran-besaran fisika. Di antara besaran-besaran fisika tersebut terdapat besaran-besaran yang dapat diukur secara langsung. Oleh karena itu, pengukuran merupakan satu bagian penting dalam fisika.
Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam, khususnya interaksi antara materi (zat) dan energi. Gejala-gejala alam dan interaksi yang bisa diungkapkan biasanya dapat pula dirumuskan dalam besaran-besaran fisika. Di antara besaran-besaran fisika tersebut terdapat besaran-besaran yang dapat diukur secara langsung. Oleh karena itu, pengukuran merupakan satu bagian penting dalam fisika.
Mistar
Alat ukur panjang yang paling sederhana dan dikenal semua orang adalah mistar atau penggaris. Mistar memiliki skala terkeci 1 milimeter. Mistar memiliki tingkat ketilitian atau ketidakpastian hasil pengukuran 0,5 mm atau 0,05 cm.
Alat ukur panjang yang paling sederhana dan dikenal semua orang adalah mistar atau penggaris. Mistar memiliki skala terkeci 1 milimeter. Mistar memiliki tingkat ketilitian atau ketidakpastian hasil pengukuran 0,5 mm atau 0,05 cm.